Rabu, 07 Januari 2009

Mengeluarkan Kutu Beras

Mengeluarkan Kutu Beras

Karena lama tidak dimasak atau penyimpanan yang salah, beras jadi berkutu. Menghilangkannya satu per satu tentu tidak mudah. Menampinya dalam tampah juga sering tidak menolong. Kadang masih ada saja yang tersembunyi di balik beras hingga ketika dimasak kita masih menemukan beberapa kutu di antara nasi.


Cara mudah untuk menghilangkannya adalah dengan meletakkan beras di tampah, lalu tutup dengan lap basah. Kutu akan menempel di kain yang basah itu.

Toko Beras Online

Toko Beras Online

UD. Karya Anda

UD Karya Anda adalah sebuah perusahaan yang fokus memproduksi beras beserta produk turunannya yang bernilai tambah. Saat ini, UD KArya Anda telah memiliki pabrik beras berteknologi modern (Modern Rice Milling Unit) yang berlokasi di Tulung Klaten (1 unit). Produk yang dihasilkan oleh UD Karya Anda, adalah beras dari gabah pilihan berkualitas tinggi yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah, serta melalui kualitas kontrol tanpa menggunakan zat pemutih/pengawet maupun bahan kimia lainnya. UD Karya Anda mengembangkan kerjasama dengan berbagai instansi seperti Kelompok Tani dan lembaga lainnya dalam menjaga kesinambungan pasokan gabah.

Macam dan warna beras

Macam dan warna beras

Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia.

1. Beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.
2. Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.
3. Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
4. Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
5. Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.

Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak (misalnya 'Cianjur Pandanwangi' atau 'Rajalele'). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa genetika beras.

Selasa, 06 Januari 2009

Menyimpan beras dengan baik

Menyimpan beras dengan baik

Beras merupakan salah satu bahan makanan utama dalam kehidupan kita. Komposisi nasi (beras) sebagai makanan yang kita konsumsi setiap hari begitu dominan, yaitu sekitar 70%. Ketersediaan makanan ini senantiasa dibutuhkan oleh tubuh kita untuk meningkatkan kualitas kesehatan sekaligus hidup kita.

Namun, seringkali kita menemukan adanya gangguan kesehatan justru disebabkan oleh beras (nasi) yang kita konsumsi. Hal ini mungkin saja dipicu oleh kualitas beras yang kita masak. Atau, bisa juga cara kita dalam menyimpan beras tidak memenuhi standar penyimpanan yang baik.

Siapa pun tanpa kecuali sangat berkepentingan dengan beras yang tahan lama, terutama mereka yang sering membelinya dalam jumlah banyak demi mengirit waktu belanja. Yang kita lihat selama ini, mayoritas konsumen kurang memahami benar. Mereka cenderung merasa cukup puas dengan pola penyimpanan beras secara konvensional. Pokoknya asal tidak melebihi kurun waktu tertentu menurut ukuran tradisi lingkungan setempat.

Seandainya kita paham, sebenarnya daya tahan beras bisa diperpanjang. Untuk itu, simak beberapa panduan singkat tentang menyimpan beras sebagai berikut:

  1. Pastikan dulu bahwa beras yang akan kita simpan sebagai persediaan merupakan beras baru dan berkualitas. Jika tidak, cara penyimpanan apapun yang kita lakukan senantiasa tidak akan mendapatkan hasil yang optimal jika ternyata beras yang kita simpan tergolong beras yang tidak baik.

  1. Jaga suhu tempat penyimpanan. Jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin (lembab). Suhu yang tidak stabil ini menjadi pemicu timbulnya bau apek maupun serangga pada beras. Hasilnya, walaupun masih layak dikonsumsi, bau yang ditimbulkannya terkadang mengurangi selera makan kita.

  1. Pastikan pula tempat penyimpanan beras tahan karat atau tidak. Sebab, tempat penyimpanan yang mudah karat akan mempengaruhi kualitas beras yang kita simpan.

  1. Jangan kita menyimpan beras terlalu lama. Sebab, beras yang disimpan terlalu lama akan mudah dimakan kutu. Kutu beras ini memang seringkali membuat kita pusing. Oleh sebab itu, simpan beras menurut persediaan secukupnya dengan rentang waktu yang tak terlalu lama.

  1. Agar terhindar dari gangguan serangga, sebaiknya campurkan beras bersama dua-tiga tangkai daun asam Jawa atau daun belimbing buluh yang telah. dibersihkan atau dikeringkan. Kita juga dapat menyisipkan beberapa batang lada kering atau beberala helai daun limau ke dalam beras.

  1. Kita bisa saja menggunakan “High-Voltage Electric Pulses", sejenis alat untuk mensterilkan kutu/kuman beras atau pencegah beras busuk seperti yang dilakukan masyarakat Jepang. Alat ini ekonomis, praktis, dan aman. Terlebih dulu beras dimasukkan ke dalam kantong plastik dengan beberapa elektroda. Berikan pulse listrik "bertegangan" dan "berkecepatan" sangat tinggi, masing-masing sekitar 50 kilo volt dan 100 kali per detik. Lamanya 15 menit. Ditaksir bahwa hampir semua jenis kumannya musnah seketika. Biayanya sangat murah.

Beras jenis apapun tidak akan menjamin bebas dari serbuan kutu dan kuman. Kehadiran kuman atau kutu pun bisa mengubah komposisi beras, antara lain dengan menghasilkan enzim yang aktif menghidrolisis zat karbohidrat. Selain itu, menghidrolisis lemak dan protein yang masing-masing mengakibatkan beras menjadi busuk. Dengan panduan di atas, setidaknya kita tahu tentang menyimpan beras dengan lebih baik. Selama mencoba!

Tips memilih beras berkualitas

Cara Jitu Memilih Beras Berkualitas

Tidak sekadar kebutuhan biologis, mengonsumsi nasi juga dimaksudkan untuk meningkatkan daya tahan, vitalitas, dan kesehatan kita. Untuk itu, menjaga kualitas beras juga penting kita lakukan. Jika tidak, bukannya meningkatkan kesehatan, daya tahan fisik kita dapat melemah apabila kita tidak cermat dalam memilih dan memilah beras yang kita konsumsi.

Seperti apa dan bagaimana cara yang tepat untuk memilih beras berkualitas? Simak panduan singkat berikut ini:

  1. Lihat warna dan aroma

Tidak selamanya putih itu sehat. Demikian juga dengan beras. Anda bahkan perlu waspada jika menemukan beras yang terlihat putih dan mengilap. Bisa-bisa ia telah tercemar klorin, sebuah zat kimia yang biasa digunakan untuk membunuh kuman. Yang perlu dicermati, beras berkualitas warnanya tidak terlalu putih, tidak licin, dan tanpa aroma (wangi).

  1. Teliti bentuk dan karakteristik

Untuk memastikan beras tersebut berkualitas atau tidak, lihat tampilan fisiknya. Secara umum beras memiliki dua bentuk, yaitu panjang dan bulat (lonjong). Usahakan membeli beras dengan varietas yang sama atau sejenis. Teliti bentuk dan karakternya karena pedagang seringkali melakukan praktik pengoplosan dengan mencampur beras berkualitas dengan beras yang kurang bagus. Biasanya beras oplosan agak susah dibedakan karena dilakukan dengan beras yang agak mirip karakteristiknya.

  1. Beralih pada kemasan

Saatnya Anda beralih pada beras berlabel, karena sudah terjamin kualitasnya. Jangan tergiur oleh harga yang murah, sementara kesehatan kurang diperhatikan. Kemasan berlabel ini beredar di pasaran dengan berbagai merek. Carilah merek yang sudah mendapat sertifikasi dari instansi terkait.

  1. Toko langganan

Jika Anda telah mengetahui keaslian beras, tetapkan satu toko sebagai tempat langganan Anda dalam membeli beras. Usahakan untuk tidak berpindah-pindah toko untuk mengurangi risiko manipulasi.

  1. Tahu harga

Sebaiknya Anda tahu variasi beras yang akan dibeli sebagai pedoman untuk menilai apakah varietas beras tersebut masih asli atau tidak. Jika Anda menemukan harga beras tersebut berbeda dengan harga yang biasa dibeli, Anda patut curiga.

Kini, saatnya Anda peduli dengan kesehatan maupun tindak manipulasi terhadap beras ini. Kepedulian Anda akan menciptakan sistem perberasan yang baik. Dengan demikian, pedagang tidak lagi memperlakukan atau memanipulasi beras dengan semena-mena. Anda pun dapat mendapatkan kualitas beras yang diinginkan. Selamat mencoba!

Bagaimana menjadi pedagang beras yang sukses?

ide bisnis: dagang beras


Bagaimana menjadi pedagang beras yang sukses?

Dagang beras, level agen/grosiran, atau level everan, cukup dapat dijadikan alternative usaha. Ada temen saya yang buka grosir beras memberikan keterangan bahwa ada enaknya jualan beras, karena ini makanan pokok. Jadi pembeli akan selalu ada. Jualan beras juga termasuk aman, karena beras tidak ada resiko busuk (asalkan dalam penanganan yang selalu kering dan diperhatikan kondisi kebersihan gudang/toko). Beliau juga menyampaikan bahwa keuntungan beras perkarung berbeda dengan jika kita menjual skala eceran. Untuk beras ukuran karung besar (50 kg), keuntungan perkarung biasanya sekitar Rp.5000.- tapi jika menjual secara eceran keuntungan pada ukuran 50 kg tersebut dapat mencapai Rp.20.000.-

Berikut tips untuk berjualan beras:

  1. Cari kios yang berada tepat DIDEPAN PASAR (jadi bukan berada didalam lingkungan pasar), pahami perilakku ibu ibu saat berbelanja, umumnya mereka membeli sayur sayuran dan barang-barang yang ringan ditenteng dulu didalam pasar, setelah berkeliling dan mau pulang.. barulah mereka mencari toko beras di luar lingkungan pasar (untuk membeli beberapa kilo atau liter untuk ditenteng dibawa pulang).
  2. Karena keuntungan beras yang tipis tersebut maka kuncinya ada di perputaran dagangan beras. Triknya cari kios yang harga sewanya murah, karena toko beras tidak perlu ruko yang mewah, tapi kios kecil yang sederhana dan murah dapat diubah menjadi toko beras yang ramai.
  3. Temukan pemasok tangan pertama (kalau bisa ambil dari penggilingan langsung) sehingga dapat menaikkan keuntungan dalam penjualan grosir atau eceran.

Demikian semoga bermanfaat. Salam sukses dahsyat !!

Jumat, 04 Juli 2008

Jangan Salah Pilih Beras

Jangan Salah Pilih Beras


Banyaknya jenis beras kadang bikin pusing. Kalau tak tahu 'ilmunya', maunya beras yang pulen, dapatnya justru yang pera!

Orang Asia bisa dibilang maniak nasi. Bayangkan, dalam tubuh kita yang cuma 50-60 kilo ini, dalam setahunnya kita menyantap hampir 140 kilogram nasi! Bandingkan dengan orang AS, yang menyantap nasi paling sedikit, yakni cuma 10 kilo per tahun.

Dan meski sudah makan nasi sepanjang hidup kita, wajar, kalau kita masih bingung memilih mana beras yang menghasilkan nasi pulen, mana yang pera. Sebab memang banyak sekali varietas beras di pasaran. Membedakan rojolele, cianjur, pandan wangi, IR 36, IR 64, C4, dan beras thailand saja belum bisa (kecuali jika kita membaca kemasannya). Apalagi ditambah istilah long grain, medium grain, short grain, atau aromatic rice. Lebih tercengang lagi kalau kita tahu bahwa di seluruh dunia trnyata ada sekitar 40.000 jenis beras!

Tidak semua beras itu sama. Tiap jenis beras berbeda sifat saat dimasak. Sebagian besar, hal ini karena adanya variasi perbandingan jenis pati yang dimiliki beras, yakni amilosa dan amilopektin. Jika amilopektin dominan, misalnya pada nasi short dan medium grain, biji-biji nasinya akan cenderung melengket satu sama lain saat dimasak, dan diperole nasi yang pulen. Sebaliknya jika kandungan amilopektin rendah dan amilosa tinggi, seperti pada beras long grain, ketika dimasak tiap biji nasi akan memisah, kering, dan mengembang. Istilahnya, pera.

Makin Pendek Makin Lengket
Kita bisa membedakan beras berdasarkan kenampakan dan hasilnya setelah dimasak. Ukuran biji beras (panjang dibanding lebar) merupakan dasar pengkategorian beras, yakni menjadi tipe long grain, medium grain, dan short grain.

Biji beras long grain -kadang disebut indika- panjangnya 4-5 kali lipat dibanding lebarnya. Padi penghasil beras ini tumbuh paling baik di daerah yang beriklim panas, misalnya di Asia Tenggara -temasuk Indonesia- dan bagian selatan AS. Ketika dimasak, butir-butir beras long grain akan memisah, mengembang, dan ringan. Ini merupakan makaan pokok di Asia Tenggara dan juga menjadi favorit para koki di AS.

Beras medium grain panjangnya 2-3 kali lipat lebarnya. Beras ini sedikit lebih pendek dan lebih gemuk dibanding beras long grain, namun tidak bulat. Jenis beras ini punya waktu tanam yang lebih pendek, dan ditumbuhkan di daerah yang beriklim sedang seperti Jepang, Korea, Cina Utara. Eropa, dan Kalifornia di AS. Jika dimasak, beras medium grain akan lebih lembab (berair) dan biji nasinya akan lebih melekat satu sama lain. Beras ini cocok untuk makanan yang punya karakterisrik berasa krim seperti kroket, rengginang, atau meatloaf. Di Jepang, nasi dari beras medium grain disukai karena kemampuannya melengket satu sama lain untuk membuat sushi. Beras arborio merupakan beras medium grain dari Italia yang digunakan untuk risotto dan juga sering dipakai membuat puding beras.

Beras short grain mempunyai bentuk hampir bulat. Lebarnya hampir sama dengan panjangnya. Karakteristiknya hampir sama dengan beras medium grain. Beras ini tidak selalu ada di pasaran, namun biasanya bisa ditemui di toko yang menyediakan masakan oriental atau karibia. Beras ini juga pilihan yang bagus untuk membuat sushi.

Secara umum, makin jauh letak ditanamnya padi dari khatulistiwa, makin pendek pula biji beras yang dihasilkan. Makin pendek ukuran bijinya, makin lunak dan lengketlah beras itu setelah dimasak.

Beda Bentuk, Beda Waktu Masak
Beras juga tersedia dalam berbagai bentuk. Tiap bentuk membutuhkan waktu masak yang berbeda.

* Beras giling putih (regular-milled white rice)
Ini jenis beras yang paling umum dijumpai. Kulit luar beras telah dibuang, begitu juga kulit ari serta inti biji beras, melalui pengilingan, sehingga biji beras menjadi putih.

* Beras parboiled
Beras parboiled diolah dengan proses khusus menggunakan tekanan uap, sebelum beras digiling. Beras direndam dalam air, dikukus, dikeringkan, lalu digiling untuk membuang kulit luarnya. Dengan cara ini, vitamin dan mineral yang ada dalam beras menyebar secara merata. Proses ini tidak memasak beras namun hanya mengeraskan biji berasnya saja sehingga berkurang pecahnya saat digiling. Nasi yang dihasilkan juga lebih mengembang.

* Beras instan (Precooked/instant rice)
Yakni beras putih yang sudah dimasak penuh namun kemudian didehidrasi atau dihilangkan kadar airnya. Dalam bentuk kering ini beras menjadi lebih berpori sehingga air mendidih bisa masuk ke dalam biji beras dan menanaknya dalam waktu singkat. Kebanyakan nasi instan diperkaya dengan zat besi, vitamin B1, serta vitamin B2. Tak perlu lagi dicuci karena bisa menghilangkan mineral dan vitamin tambahan ini.

* Beras merah (Brown rice)
Ini jenis beras yang paling sedikit mendapat pengolahan. Hanya bagian kulit luar (hull) saja yang dibuang, dan masih punya lapisan kulit ari (bran), embrio beras (germ) dan bagin putih beras (endosperm). Kulit ari beras ini sangat kaya mineral dan vitamin, khususnya kelompok vitamin B. Juga memberi warna kemerahan dan citarasa agak seperti kacang, kenyal, serta bertekstur lebih keras. Karena mengandung serat dan lemak lebih tinggi, beras merah butuh waktu lebih lama saat dimasak dibanding beras putih.